Friday, April 13, 2012

PA1 - 01 - Castelia Membara

Prologue

Sunyi. Dingin. Gelap.

Jarum jam dinding di kamar Axel menunjuk di antara angka 4 dan 5. Beberapa orang-orang di kota ini sudah beranjak bangun untuk mulai bekerja, dan Axel masih terlelap di kasur apartemennya dengan selimut tebalnya. Tidak ada yang mengganggu semua itu dan tidak ada pula yang merasa terganggu. Hingga sesuatu yang tidak pernah diharapkan, terjadi.....

KABOOOOOOMM!!!

Terdengar ledakan mengerikan yang cukup keras. Lantai dan dinding kamar bergetar hebat. Sontak Axel terbangun dan terkejut. Ia segera berlari ke arah jendela dan membuka tirai. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat di sana. Ia terdiam membisu melihat cahaya kemerahan dari arah kejauhan.

Sky Arrow Bridge yang megah, terbakar.


***

Kepanikan mulai melanda warga kota Castelia. Axel yang sedang bergegas turun dari apartemen 50 lantai itu sangat ingin tahu apa yang baru saja telah terjadi. Tidak hanya dia yang merasa resah, karena banyak orang mulai keluar dari tempat tinggal mereka untuk memastikan bahwa keadaan akan baik-baik saja. Sepertinya mereka salah.

Axel melirik jam tangan digitalnya, terlihat 04:28 A.M. Langit kota Castelia masih gelap. Lampu kota yang sedari tadi menerangi jalan, taman dan orang-orang yang berkerumun itu tiba-tiba padam. Sedetik kemudian terdengar suara ledakan keras. DUUAAARRR!! Orang-orang di sekeliling Axel mulai resah dan berteriak ketakutan.

Beberapa orang mulai mengeluarkan beberapa Pokemon mereka. Charmeleon, Ampharos, Chinchou, dan Lampent mulai menerangi keadaan sekitar. Axel pun ikut mengeluarkan salah satu Pokemonnya.

"Aerodactyl, keluarlah! Tolong aku," muncullah seekor Aerodactyl yang terlihat cukup kuat.

Axel tidak bermaksud untuk ikut menerangi kota, karena ia mulai menunggangi punggung Aerodactyl untuk terbang mendekati sumber cahaya terbesar di kota saat ini, Sky Arrow Bridge yang tengah membara.

***

Hampir mendekati Sky Arrow Bridge yang terlihat beberapa bagiannya hancur, Axel yang sekarang berada di sepuluh meter di atas Pokemon Center dihadang oleh dua orang penunggang Pokemon Flying. Terlihat dua Pokemon Ranger yang masing-masing sedang menaiki Staraptor dan Unfezant.

"Maaf, Anda tidak diperkenankan untuk mendekati Sky Arrow Bridge. Terlalu berbahaya," kata salah seorang Ranger yang ternyata wanita.

"Maafkan saya, Ranger. Apa yang sedang terjadi di sini?" Axel langsung bertanya.

"Sky Arrow Bridge, diserang oleh Pokemon yang sangat besar. Kami tidak tahu Pokemon apa itu. Ia bersembunyi diantara awan gelap di atas sana," Ranger pria menjawab sambil menunjuk awan hitam di atas Sky Arrow Bridge. Awan hitam tersebut terlihat samar-samar menutupi sosok yang sangat besar.
"Sekarang lebih baik Anda turun dan menjauh dari area ini demi keselamata Anda," lanjut Ranger itu.

"Baiklah, terima kasih Ranger... Aerodactyl, ayo mendarat,"  Axel kemudian terbang lebih rendah. Terlihat  olehnya banyak mobil patroli dan polisi yang sedang berjaga-jaga dengan tetap menjaga jarak dengan Sky Arrow Bridge.

Kaki Aerodactyl hampir menyentuh tanah. Axel yang sedang memandangi awan hitam tersebut melihat cahaya kuning menyala dari dalamnya.
"Apa itu? Hyper Beam? Gawat!" Axel berteriak.
"Aerodactyl ayo terbang ke arah polisi-polisi itu! Cepat!" Aerodactyl dengan tangkas kembali mengepakkan sayap lebarnya.

Dari balik awan, muncul sebuah cahaya keemasan. Muncul sebuah serangan yang sangat dahsyat ke arah sekumpulan para polisi yang berjaga.
"Wobbuffet! Arahkan energi serangannya ke tubuhmu dan tahan sekuat tenaga! Lalu Mirror Coat!"
Seketika energi dahsyat membentur tubuh Wobbuffet. Cahaya yang sangat menyilaukan itu menyelimuti tubuh Wobbufet. Focus Sash yang terpasang di lengannya ikut menyala kemudian redup.
"Lakukan sekarang Wobbuffet!"
Sambil menahan energi itu Wobbuffet mengatur sedikit posisi berdirinya, kembali fokus lalu mulai berteriak. "Aaaarrgghhh!!!" Wobbuffet memantulkan kembali serangan dahsyat itu ke arah sumber serangan.


Tubuh Wobbuffet kemudian ambruk namun dengan segera seorang trainer menangkapnya, Axel. Serangan pantulan Wobbuffet milik Axel mengenai awan hitam. Dari cahaya energi itu, Axel dapat melihat sesosok siluet Pokemon yang tidak pernah disangkanya.

"Tidak mungkin... Arceus....? Itu Arceus!? Me.. Mengapa...?"
Awan hitam itupun terbang jauh lebih tinggi ke angkasa dan kemudian lenyap, diiringi dengan terbitnya sinar matahari hangat yang mulai menaungi kota Castelia.

***


Bersambung...

No comments:

Post a Comment