Friday, April 13, 2012

PA1 - 02 - Dimensi Petualangan

Hari ini adalah hari yang cukup penting bagi Shanna. Pasalnya hari ini adalah hari pertama dia untuk masuk ke dunia perkuliahan. Shanna sedang duduk di depan meja rias di kamarnya. Ia tidak berdandan, ia tidak suka memakai lipstik ataupun bedak. Di sana ia hanya becermin dan merapikan rambut panjangnya. Merasa semuanya telah terlihat sempurna, Shanna beranjak untuk mengambil sebuah koper besar dan tas kecil yang terletak di atas kasurnya. Ia sudah mempersiapkan segalanya sejak kemarin malam. Pakaian, pokeball, obat-obatan, TM hingga HM penting, berry kering, dan benda-benda pribadi lainnya sudah ia bawa. Ia telah siap.

Shanna tinggal di salah satu area perumahan di kota Ecruteak, tempat yang paling bersejarah di Johto. Shanna tidak begitu mengenal baik Gym Leader kota itu, Morty. Namun ia sangat dekat dengan Kimono Girls, para penari tradisional yang terkenal pula sebagai trainer evolusi Evee yang hebat. Ke situlah Shanna melangkahkan kakinya.

***

Shanna sampai di depan pintu bangunan besar itu. Seorang Kimono Girl bernama Zuki dengan seekor Umbreon di sebelahnya, menyapa Shanna.
"Shanna! Oh, kau terlihat cantik hari ini. Kau sudah siap pergi ke asrama rupanya.. Ayo masuk! Sini kubantu bawakan tasmu."
"Eh.. terima kasih, tidak usah. Yah.. Begitulah. Aku sudah tidak sabar lagi, Zuki,"
"Semangat sekali. Ayo aku antarkan kau ke Naoko dan nenek kami. Lewat sini."


Zuki yang diikuti Shanna berjalan ke arah lorong gelap dan menuju ruangan besar lainnya. Terlihat disana seorang wanita mirip dengan Zuki baik wajah dan pakaiannya, bersama seekor Espeon. Juga seorang wanita tua bersanggul dan berambut putih.

"Nenek Sa... Naoko.. Shanna sudah datang." ucap Zuki.
"Oh kemarilah, nak.. Kami sudah menyiapkannya..." Nenek Sa menoleh.
"Terima kasih. Maaf bila saya merepotkan nenek." jawab Shana

"Tidak masalah. Aku senang bisa membantu wanita bersemangat seperti dirimu. Uhuk.." Nenek berbicara kemudian batuk. "Naoko, tolong ambilkan 3 pokeballku."
"Baik, nek. Ini..."
"Terima kasih.. Uhuk.. Alakazam! Xatu! Gardevoir! Keluarlah!" Seekor Alakazam, Xatu dan Gardevoir pun muncul. Ketiga Pokemon itu terlihat lebih tua dari kebanyakan Pokemon pada umunya. "Naoko, kita mulai."

"Sudah siap, Shanna?"
"Ya!"

"Okay.. Espeon! Gunakan Future Sight di lantai itu!" Seketika muncullah lingkaran sihir yang bersinar di atas lantai. "Shanna, berdirilah di atasnya. Barang-barangmu bawa juga."
"Yap.."

"Espeon! Protect Shanna!" kini Shanna seperti berada di dalam bola kaca berwarna hijau.
"Alakazam! Xatu! Gardevoir! Fokuskan energi kalian pada Shanna." ucap Nenek Sa.

"Shanna, kami hanya bisa mengantarkanmu sampai di depan Pokemon Center. Maaf tidak bisa langsung ke depan gerbang akademimu." ucap Naoko.
"Tidak. Tidak apa-apa. Aku malah sangat berterima kasih sudah bisa diantar."

"Naoko, sekarang saatnya!" Nenek Sa menyela.
"Baik, nek. Sampai jumpa Shanna. Hati-hati di sana!" kata Naoko.
"Sampai ketemu lagi, Shanna. Kabari kami ya, tentang keadaan akademimu!" lanjut Zuki.
"Ya. Tentu saja. Terima kasih..."
"Alakazam! Xatu! Gardevoir! Tetap fokus!"

Tiba-tiba sebuah kilat mucul dengan cepat, menghantam energi hijau yang mengelilingi Shanna, itu Future Sight.
"Sekarang Alakazam, Xatu, Gardevoir! Teleport!!" teriak Nenek Sa.
Kilatan Future Sight kemudian berputar mengelilingi bola hijau Shanna, diikuti cahaya putih yang menyilaukan mata Zuki, Naoko dan Nenek Sa. Sekejap, Shanna telah hilang dari hadapan mereka sejalan dengan lenyapnya cahaya silau. Sungguh menakjubkan, karena Nenek Sa baru saja melakukan ritual kuno yang sudah terlupakan yaitu teleportasi proyeksi astral, teleportasi tingkat tinggi yang dapat memindahkan apapun, kemanapun, dan sejauh apapun yang kemampuan ini biasanya hanya dimiliki Pokemon Legendaris.

"Castelia, kota yang sangat sibuk. Semoga anak yang bersemangat itu bisa sukses di Pokemon Academy." gumam Nenek Sa.

***

Bersambung...

No comments:

Post a Comment