Saturday, May 19, 2012

PA1 - 03 - Tiga Pertemuan [Part 1]

Seekor Wailord baru saja berenang melewati kapal feri yang berada di laut selatan kota Castelia. Penumpang kapal terheran-heran saat melihat Wailord yang ukurannya lebih besar dari kapal feri itu berenang menuju pelabuhan kota Castelia.

Hal itu pun membuat heboh para pejalan kaki yang ada di daerah pelabuhan. Tak terkecuali beberapa polisi dan Ranger di sana. Baru beberapa waktu yang lalu kota Castelia telah mengalami kejadian yang luar biasa. Sejak saat itu penjagaan kota Castelia diperketat, bahkan banyak Top Ranger yang didatangkan langsung dari Ranger Union Almia untuk ikut mengamankan kota.

Tidak mau kejadian buruk terulang lagi, tiga Ranger yang sekarang ada dh sekitar pelabuhan mencoba mendekati Wailord yang sedang berenang perlahan. Mereka pun berenang cepat dengan bantuan Alomomola, Floatzel dan Lumineon. Jarak antara pelabuhan dan Wailord itu sekitar 300 meter. Para Ranger sudah tidak punya cukup waktu jika ingin menghentikan Wailord itu.

***

Para Ranger hampir mendekati Wailord itu. Keadaaan pelabuhan menjadi semakin ramai karena penduduk kota ingin menyaksikan kejadian menarik ini. Tak disangka Wailord yang berenang tenang tadi mengubah gerakannya. Wailord sedikit menyelam ke dalam laut kemudian muncul kembali ke permukaan dengan cepat. Seketika air berguncang dan gelombang besarpun terjadi. Dua Ranger yang terkejut ikut tersapu oleh ombak besar. Salah seorang Ranger dan Floatzelnya berhasil menghindari ombak itu dan dengan sigap ia mengeluarkan Capture Stylernya.

"Okay! CAPTURE ON!" Ranger itu mengarahkan Stylernya ke arah Wailord. Sebuah Disc muncul dari Styler itu dan mengeluarkan garis bercahaya yang mulai mengelilingi tubuh Wailord. Butuh waktu yang cukup lama untuk Capture Disc mengelilingi tubuh raksasa Wailord. Disc tersebut akhirnya telah mencapai punggung Wailord namun hal yang tidak diduga terjadi.

Wailord menyemburkan air dari punggungnya. BWUUZZZZZ!! Air memuncrat tinggi ke angkasa.
"Yahooooooooo!!!" tiba-tiba terdengar pula suara seorang laki-laki dari atas langit. Laki-laki itu terjun bebas bersama air lalu menendang Capture Disc sang Ranger sehingga garis bercahaya yang hampir mengelilingi tubuh Wailord itupun putus.

Laki-laki itu tercebur ke air dan beberapa saat kembali ke permukaan air. Ranger tadi dan Floatzelnya menatap heran laki-laki yang baru saja keluar dari tubuh Wailord dengan cara yang tidak wajar itu.
"Whooaaaah!! Sudah sampai! Seru sekali! Oooh.. Hai Ranger! Hari yang cerah di Unova.. Hehe.."

***

Nama laki-laki itu Kavy. Ia berasal dari Kota Pacifidlog, Hoenn. Ia berenang menggunakan Wailord dari sana hingga sampai di Castelia. Wailord yang ia bawa adalah Wailord terlatih milik ayahnya. Untuk sampai ke Unova butuh beberapa hari menyebrangi lautan. Selama itu Kavy berada di dalam mulut Wailord untuk makan dan tidur di dalamnya.

Masalah kesalahpahaman dengan pihak keamanan Castelia sudah terselesaikan. Tidak ada masalah khusus yang timbul akibat keributan tadi. Kini yang menjadi masalah adalah Kavy tersesat di tengah kota metropolitan ini. Semua bangunan yang ia lihat bertumpuk-tumpuk menjulang tinggi. Sungguh pemandangan mengerikan bagi Kavy yang berasal dari perkampungan nelayan yang cukup terpencil. Kini Kavy kelelahan. Kelelahan setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, dan beberapa masalah baru ini. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, ia pun terus berjalan. Tiba-tiba kepalanya terasa berat dan penglihatannya menjadi gelap. Tubuhnya ambruk. Ia pingsan.

***

Dalam keadaan tidak sadar, tubuh Kavy kini terbaring di punggung Zweilous. Zweilous itu sedang berjalan menuju Pokemon Center bersama trainernya, Axel! Axel tidak sengaja melihat Kavy pingsan saat ia akan berangkat ke Pokemon Academy. Kini mereka telah sampai di Pokemon Center. Beberapa petugas medis di sana langsung menangani Kavy.

Axel bermaksud langsung pergi namun saat ia berjalan melewati lobby ia terdiam sejenak. Dari lobby Pokemon Center ia dapat melihat langsung Sky Arrow Bridge yang sedang diperbaiki dengan mesin-mesin besar. Ia teringat beberapa waktu yang lalu ia telah menyelamatkan kota dengan Wobbuffetnya. Setelah malam itu, keesokan harinya Axel dan Pokemonnya menjadi headline berita di berbagai media massa. Ia menjadi terkenal. Karena merasa risih akan pemberitaan yang menurut ia berlebihan dan karena reaksi orang-orang yang tidak wajar terhadapnya, Axel melakukan sedikit penyamaran dengan memakai kacamata hitam dan mengganti model rambut, dan ternyata upayanya berhasil mengelabuhi orang-orang.

Axel keluar dari Pokemon Center. Axel kembali terdiam. Ia menghela napas, lalu ia menggelengkan kepalanya. Ia merasa harus menyelamatkan satu orang. Lagi.

***

Tiga gerombolan preman pengendara motor besar sedang mengitari seorang wanita dengan tas backpackernya. Ia juga membawa tas kecil yang berisi beberapa keperluan pribadinya termasuk enam Pokeballnya. Salah seorang pengendara motor dengan tato Gyarados di lengan kanannya menyambar tas kecil wanita itu. Seorang pengendara lotor lain yang bertubuh besar dan terlihat seperti boss mereka memberi tanda untuk segera pergi. Ketiga preman itu bergegas pergi diiringi dengan teriakan wanita itu.

"Heeeyy!! Kembalikan taskuu!!" Wanita itu tidak berteriak minta tolong atau berusaha mencari bantuan.
Ia malah berlari kencang mengejar preman-preman itu sambil menenteng tas besar di punggungnya.

Axel yang melihat hal itu merasa geli.
"Gila! Wanita macam apa itu?" gumam Axel sambil mengambil salah satu Pokeballnya.
"Aerodactyl keluarlah! Maaf mengganggu tidur siangmu. Tolong aku," ucap Axel, dan dibalas Aerodactyl dengan anggukan paham.
"Terima kasih. Aerodactyl, terbang dan dekati wanita yang sedang berlari dengan tas besar di sana!"

Dengan cepat Aerodactyl sudah berada di dekat wanita itu.
"Butuh tumpangan, nona-dengan tas besar?" tanya Axel dengan agak berteriak.
"Nona? Ih. Panggil aku Shanna, wahai sang pria berkacamata!"
"Axel." ucap sang pemilik nama, datar.

Tanpa ragu Shanna menumpang di punggung Aerodactyl, dan melanjutkan pengejaran para preman.
Mereka berdua ternyata tidak sendiri. Seseorang sedang mengikuti Axel dari belakang sedari tadi.

***

Bersambung...

No comments:

Post a Comment